Selama 1999 yaitu setelah krisis moneter di wilayah Asia, pengaruh
krisis moneter di Taiwan mulai sirna dan malah ekspor Taiwan kembali bergairah
dan menunjukkan peningkatan yang tajam. Selain itu sektor produksi yang telah
diberikan rangsangan (stimulus) juga telah menunjukkan tanda-tanda kepulihan.
Sedangkan gempa bumi yang melanda Taiwan pada tanggal 21 September 1999 tidak
banyak mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi Taiwan. Tidak terpengaruhinya
pertumbuhan ekonomi makro negara Taiwan dapat terlihat dari Tabel 1 yang
menggambarkan perbandingan pertumbuhan rata-rata ekonomi dibeberapa negara di
Asia. Taiwan berdasarkan Table tersebut menunjukan peningkatan yang stabil
dibandingkan negara Asia lainnya yaitu pertumbuhan ekonomi dari 4,8% di tahun
1998 menjadi 5,3% di tahun 1999 dan meningkat menjadi 6,7% di tahun 2000.
Persentase kenaikan pertumbuhan ekonomi terlihat jelas pada periode tahun 1999
– 2000 yaitu sebesar 1,4% dibandingkan dengan periode sebelumnya (1998- 1999 ) yaitu hanya sebesar 0,5%. Hal
ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Taiwan tidak banyak terpengaruh oleh krisis dan juga oleh gempa
bumi yang melanda Taiwan di tahun 1999.
UKM di Taiwan pada bulan Mei 2000 didefinisikan
sebagai usaha dalam bidang manufaktur, konstruksi dan pertambangan yang
memiliki modal tidak lebih dari 80 juta $ NT atau mempunyai jumlah pekerja
tidak melebihi dari 200 orang. Sedangkan definisi UKM dalam bidang perdagangan,
transportasi dan jasa lainnya adalah usaha yang memiliki modal tidak lebih dari
100 juta $ NT dengan jumlah tenaga kerja tidak melebihi 50 orang.
Meskipun terjadi perubahan-perubahan
lingkungan baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi perekonomian
di Taiwan, kinerja UKM Taiwan malah menunjukkan pertumbuhan yang positif pada
tahun 1999, terutama dalam hal pertumbuhan jumlah UKM-nya yaitu 1.060.738 UKM
(97,73% dari total 1.085.430 usaha dan persentase peningkatannya 1,49%), jumlah
tenaga kerjanya 7.344.000 orang (total tenaga kerja 9.668.000 orang dan
persentase peningkatannya 0,04%) dan
jumlah pajak pertambahan nilai yang dibayarkan (persentase peningkatannya
3,33%) serta jumlah penjualan domestik yang terus meningkat. Dilihat dari faktor tenaga kerja di Taiwan
pada tahun 1999, usia pekerja UKM yang terbesar adalah rata-rata antara 25
tahun sampai dengan 55 tahun.
Perbedaan jenis kelamin di UKM lebih
besar dibandingkan dengan usaha besar. Begitu pula halnya dengan latar belakang
pendidikan, pekerja UKM pada umumnya adalah berpendidikan atau paling tinggi
lulus sekolah menengah (SMU). Oleh karenanya gaji pekerja UKM umumnya lebih
rendah dibandingkan dengan gaji pekerja pada usaha besar, walaupun perbedaannya
tidak terlalu besar pada pekerja yang baru. Selain itu juga UKM memiliki biaya
personil yang lebih tinggi dibandingkan dengan usaha besar. Dengan berkembangnya era ilmu pengetahuan
dalam bidang ekonomi dan teknologi internet dalam bidang ekonomi, strategi
pemasaran UKM juga mengalami perubahan yang drastis yang berusaha untuk secara
terus menerus melakukan operasionalisasi dan berkompetisi.
Keunggulan kompetitif dari UKM Taiwan
adalah kuatnya semangat kewirausahawan dan kemauan untuk berubah (willingness
to change), serta fondasi yang kuat untuk melakukan kolaborasi jaringan
produksi pada industri-industri tradisional dan peningkatan kualitas jiwa
kewirausahawan pada sektor yang menggunakan high technology. Namun kelemahannya
adalah berlanjutnya kekurangan sumber daya, inefisiensi produksi dan pemasaran
produk serta pelaksanaan penelitian dan pengembangan (R&D). Hasil survey
menunjukan bahwa strategi pemasaran UKM perlu ditekankan pada:
1. Meningkatkan produktivitas pemasaran
2. Memasarkan produk-produk baru
3. Menciptakan corporate image
4. Memperkuat after sales service
Perusahaan dan UKM yang baru dibentuk
berdasarkan statistik menunjukan tingkat efisiensi yang tinggi dalam penggunaan
modal dibandingkan perusahan dan UKM
lama. Untuk membangun lingkungan yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya
usaha baru, pemerintah Taiwan telah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti,
Youth Enterprise Loans Scheme, Venture Capital Scheme, incubators, dan
lain-lain. Namun, UKM masih membutuhkan koordinasi yang lebih baik pada tahap
permulaan pembentukan usaha yang berupa penyediaan dukungan. UKM dalam penerapan penggunaan e-commerce
lebih sedikit dibanding dengan usaha besar. Oleh karena itu, strategi promosi
UKM dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan e-commerce di
Taiwan meliputi: penguatan infrastruktur dasar e-commerce, mempercepat
peningkatan bakat e- commerce, dan merangsang pertumbuhan e-commerce.
Peran UKM dalam ekonomi Taiwan berubah
dari sebagai usaha yang mengekspor produk akhir menjadi usaha yang memasok
komponen ke usaha besar. Hal ini dikarenakan struktur industri yang terus
meningkat ke arah industri yang menggunakan high technology.
Konsep Kebijakan Pengembangan UKM di
Taiwan
Pemerintah Taiwan melakukan
pengembangan UKM secara terencana dan konsisten melalui upaya-upaya
pemberdayaan UKM dengan memperhatikan pusat dan kompetisi bisnisnya, membangun
jaringan kerja UKM yang kokoh, membantu UKM menjadi lebih siap dalam menghadapi
berbagai tantangan, dan mempertinggi kemampuan dan akses UKM untuk memasuki
pasar global dan internasional dengan cara joint venture, kerjasama teknik dan
aliansi strategis. Taiwan mempunyai
suatu sistem yang dikenal sebagai 10 (sepuluh) sistem program. Sistem program
ini digunakan sebagai pedoman dalam rangka
membantu pengembangan UKM Taiwan. Kesepuluh sistem program ini
adalah:
(1) Sistem keuangan
(2) Sistem manajemen
(3) Sistem manajemen informasi
(4) Sistem teknologi produksi
(5) Sistem penelitian dan pengembangan
(6) Sistem keselamatan industry
(7) Sistem kontrol polusi
(8) Sistem marketing
(9) Sistem kerjasama yang saling
menguntungkan dan
(10)Sistem peningkatan kualitas.
Kesepuluh sistem ini membentuk suatu
jaringan pembinaan UKM dan bersama dengan Small Medium Enterprise
Administration (SMEA) yang bertanggung jawab terhadap pengkoordinasian
kegiatan, menyediakan informasi, bimbingan jangka pendek, bimbingan individu,
bimbingan kepada perusahaan, dan demonstrasi presentasi dan lain- lain yang
berfungsi sebagai pendorong bagi UKM untuk terus berkembang. Pada tahun 2000
sistem ini telah menerapkan sekitar 100 rencana bimbingan yang membimbing lebih
dari 1000 UKM. Selain sepuluh sistem
program tersebut pemerintah Taiwan juga memiliki SME Development Fund (SMEDF)
yang menyediakan pembiayaan proyek dan
juga pemberian bantuan kepada UKM dalam penggalangan modal awal dan pembentukan
inkubator dan lain sebagainya.
Pemerintah Taiwan melalui SMEA mendirikan
Instant Solution Center (ISC) pada bulan
Mei 1996. Pembentukan ISC ini adalah untuk memberikan bantuan bagi pertanyaan
dan permintaan dari UKM. Selama 4 tahun ISC telah membantu sekitar 7000 UKM dan
sekitar 70% masalah yang dihadapi UKM
dapat terselesaikan. Masalah umum yang dihadapi UKM adalah masalah keuangan,
pinjaman, hutang, pajak, perlindungan pemasaran dan teknologi. Namun yang
paling dominan adalah masalah keuangan.
SME Service Center (SMESC) yang dibentuk di Taipei dan beberapa kota
lainnya oleh SMEA memiliki peran penting dalam membantu pengembangan UKM di
Taiwan melalui training, seminar dan bimbingan. Sudah sekitar 6000 seminar yang
dihadiri 400.000 orang dan SMESC juga telah menerima sekitar 200.000 telpon dan
telah menyerahkan sekitar 20.000 kasus ke instansi terkait serta telah
mengirimkan ahli untuk melayani masalah di lokasi UKM sekitar 60.000 kasus.
Selain itu SMESC telah mengunjungi
sekitar 20.000 UKM dan menyediakan informasi lebih dari 6.000.000
informasi. Selain itu pemerintah Taiwan
berusaha dengan sekuat tenaga membantu tenaga kerja UKM yang meliputi sekitar
78,25% dari seluruh tenaga kerja di Taiwan
UKM dalam hal meningkatkan kualitasnya dengan mendirikan SME Training
Center (SMETC) beberapa tahun lalu. SMETC melaksanakan 300 pelatihan dengan
peserta sekitar 20.000 orang pada tahun 1999. SMETC mengadakan kegiatan
lifelong learning dan learning passport bagi UKM dan sekitar 5.000 UKM sudah
mendapatkan lifelong learning passport.
Untuk meningkatkan kualitas tenaga
kerja UKM pemerintah melaksanakan promosi pelatihan seminar dan program belajar
jarak jauh. Program ini dilaksanakan oleh asosiasi UKM yang bekerjasama dengan
beberapa universitas, akademi dan lembaga penelitian serta dengan Business
Administration Consultants Association, SMESC, KADIN dan KADINDA. Program ini
telah memperkuat berbagai aspek pelatihan yang dibutuhkan oleh UKM. Pada tahun
1999, telah diadakan sekitar 500 seminar dengan dihadiri oleh sekitar 55.000
peserta. Sealin itu, fasilitas untuk
program belajar jarak jauh (PBJJ) yaitu video conferencing telah dibangun di
sebelah utara, selatan dan pusat Taiwan sehingga dapat dilaksanakan secara
simultan di ketiga daerah tersebut yang menekankan untuk memperkuat pelatihan
UKM dalam bidang manajemen, keuangan dan akunting, IT dan kepegawaian.
Sekitar 40 PBJJ telah dilaksanakan pada
tahun 1999 dengan peserta sejumlah 6.000 orang. Pendirian the SME Service
Network (SMESN) oleh pemerintah Taiwan ditujukan untuk menyediakan layanan
kepada UKM daerah dan masyarakat daerah dalam menjalin kerjasama dan memperluas
jaringan kerja antar UKM di daerah. Selain itu pemerintah juga memperkuat image
bagi UKM di daerah, misalnya industri sepatu kota Sanchong, industri keramik
kota Miaoli dan juga penyedian bimbingan kepada industri lokal yang mempunyai
karakteristik khusus seperi daerah pariwisata di Lishan, daerah plesiran di
Taichung, industri garmen di Shalu, industri
batu bata di Huatan dan Changhua, industri bambu di Chushan dan Nantou,
industri tradisional keramik di Nantou dan industri anggrek di Pingtung.
SMESN membantu UKM dalam bidang
pengembangan produk, pembentukan aliansi strategik, diagnosa perusahaan,
pelatihan pegawai, pelaksanaan pameran, promosi penjualan produk dan lain
sebagainya. Pembentukan kelima service team yaitu Commercial District Upgrading
and Reconstruction Service Team, Export Promotion Service Team, Management
Assistance Service Team, Manufacturing Industry Technology Upgrading Service
Team (MITUST) dan Internet Promotion
Service Team yang diprakarsai oleh departemen perekonomian adalah bertujuan
untuk membantu secara aktif UKM dalam meningkatkan kegiatan produksi UKM,
memberikan bantuan penekanan yang sama terhadap tujuan jangka panjang dan
jangka pendek serta memberikan pemecahan masalah yang dihadapi UKM sampai ke
akar-akarnya. Sampai bulan Mei 2000 tercatat bahwa team tersebut telah
memberikan bantuan bimbingan dan diagnosa keuangan perusahaan kepada 100 UKM,
membantu 50 UKM yang mengalami kesulitan dalam hal sistem perencanaan keuangan
dan akuntansi, memberikan dignosa manajemen kepada 500 UKM dan membimbing 120
UKM. Selain itu, pemerintah Taiwan juga telah menyediakan program bantuan
keuangan bagi UKM. Program yang pertama adalah SME Credit Guarantee Fund
(SMECGF). Skim kredit ini didukung oleh
pemerintah dan perbankan Taiwan dan merupakan alat untuk mendapatkan bantuan
keuangan bagi UKM Taiwan. Skim ini menyediakan jaminan kredit bagi UKM yang
memiliki potensi berkembang yang kuat namun tidak ada memiliki cukup kolateral
(agunan). Skim ini membagi resiko dengan institusi keuangan sehingga skim
kredit ini dapat meyakinkan institusi keuangan untuk memberikan pinjaman kepada
UKM tersebut dengan mudah. Namun skim kredit ini memiliki banyak kendala pada
saat ini, seperti sistematisasi sumber pendanaan, kebutuhan untuk meningkatkan
kualitas kredit, dan kebutuhan untuk mencapai keseimbangan antara pendapatan
dan pengeluaran. Untuk memaksimalkan peran SMECGF, maka SMECGF mencari jalan
untuk mengembangkan sumber pendapatan yang baru dan juga berusaha untuk
memaksimalkan penggunaan dananya serta mendorong
UKM yang sudah dibantu dan berhasil memberikan kontribusi kepada SMECGF. Program bantuan keuangan yang kedua adalah
Case Specifics Loans for SME (CSLSME). Dalam hal ini perbankan dan institusi
keuangan Taiwan mendukung usaha pengembangan UKM melalui program penyedian
pinjaman untuk kasus-kasus yang spesial dengan tujuan pengembangan tertentu.
Program bantuan keuangan yang ketiga adalah the mutual guarantee
system (MGS). The mutual guarantee fund (MGF) dibentuk pada bulan Agustus 1997
dan ditujukan untuk membentuk formasi bantuan lingkar yang saling menguntungkan
(mutual assitance circles - MAC) melalui bantuan, kepercayaan, pembagian resiko
bersama yang saling menguntungkan antar UKM. MGS dan MGF dan para anggota dapat
memperoleh pendanaan dari bank melalui jaminan bersama. Jaminan lainnya dapat
diperoleh dari perusahaan asuransi yang digunakan untuk meningkatkan besarnya
pinjaman atau untuk membantu UKM mendapatkan pinjaman dari bank. Pada bulan Juni 1998, MGF telah
mengoperasikan 12 model bantuan lingkar. Setiap lingkar mempunyai 12-15 UKM
sehingga mencapai lebih dari 160 UKM yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.
MGF juga telah mencari alternatif solusi yang dapat membantu UKM meningkatkan
sistem komputerisasinya. Pada bulan November 1998, MGF telah membuat MGS yang
tidak memakai jaminan asuransi. Pada akhir bulan Mei 2000, sekitar 648 UKM
telah membentuk 57 MAC and mendapatkan pinjaman sejumlah 3,4 milyar $NT. Untuk
mengantisipasi perubahan dunia yang cepat, pemerintah Taiwan telah
mengembangkan the National Construction Plan for the 21 Century.
Perencanaan ini digunakan sebagai
pedoman bagi kebijakan pemerintah. Selain itu kebijakan UKM merupakan elemen
penting dalam kebijakan ekonomi Taiwan dan juga merupakan acuan tugas bagi para
pemimpin untuk mensukseskan visi Taiwan yaitu abad 21 ini adalah abad UKM.
Kebijakan pengembangan UKM di Taiwan dikoordinir oleh menteri ekonomi Taiwan.
Menteri ekonomi inilah yang memberikan bantuan dan bimbingan kepada UKM agar
tumbuh mandiri
Untuk mencapai tujuan tersebut menteri ekonomi Taiwan membantu dan
mendorong UKM dengan kegiatan sebagai berikut:
- Penelitian dan pengembangan pasar (market research and development) meliputi penyediaan jasa informasi, penciptaan nama produk yang eksklusif, pengaturan jaringan usaha dan pengembangan pasar potensial.
- Rasionalisasi kelanjutan pelaksanaan usaha meliputi 1). penelitian dan pengembangan produk baru. 2). modernisasi dan renovasi fasilitas produksi dan peningkatan teknologi produksi. 3). peningkatan metode manajemen usaha. 4). ekspansi pasar dan penerimaan informasi yang dibutuhkan. 5). perubahan dan penyesuaian bidang usaha. 6). penerimaan sumber daya dan pengetahuan teknis untuk operasionalisasi usaha.
- Promosi keuntungan bersama (mutual cooperation) meliputi 1). amalgamasi usaha perdagangan vertikal dan pengembangan dan promosi sistem satellite factory. 2). amalgamasi usaha perdagangan horizontal dan pengembangan dan promosi produksi bersama dan sistem pemasaran. 3). Dana mutual atau usaha koperasi. 4). kerjasama teknis dan pengembangan teknologi. 5). pengadaan barang, dan, 6). pembangunan sasaran pemasaran yang strategis.
- Perlindungan faktor produksi dan penemuan teknologi meliputi 1). memformasikan dan mengakumulasikan modal usaha. 2). mengakomodasi modal usaha. 3). penetapan tanah, pembangunan kantor, pengadaan peralatan, lokasi usaha dan informasi usaha. 4). pendidikan dan pelatihan pegawai serta peningkatan produktifitas pegawai. 5). melindungi sumber bahan dasar pertanian dan industri serta pengetahuan teknis. 6). membantu UKM mendapatkan dana dari pasar modal. 7). meningkatkan jasa layanan dan keterampilan teknis
- Pendidikan dan pelatihan pegawai yang kompeten
- Pengembangan pendanaan UKM, meliputi 1). membiayai pengeluaran operasional untuk melaksanakan perencanaan. 2). berpartisipasi dalam proyek investasi dan pengembangan atau menyediakan jaminan keuangan bekerjasama dengan lembaga keuangan. 3). menanamkan investasi dalam UKM atau menyediakan dukungan dana bagi UKM. Dana pembangunan UKM didapat dari beberapa sumber berikut ini: a. dari anggaran belanja tahunan pemerintah pusat b. dana khusus c. sumbangan (donasi) dari individu atau kelompok, atau organisasi publik maupun swasta. d. bunga bank yang berasal dari dana UKM. e. Dan penerimaan lainnya yang berhubungan dengan pengembangan UKM.
No comments:
Post a Comment