Saturday, February 4, 2012

Bisnis Kecil di Taiwan


        Selama 1999 yaitu setelah krisis moneter di wilayah Asia, pengaruh krisis moneter di Taiwan mulai sirna dan malah ekspor Taiwan kembali bergairah dan menunjukkan peningkatan yang tajam. Selain itu sektor produksi yang telah diberikan rangsangan (stimulus) juga telah menunjukkan tanda-tanda kepulihan. Sedangkan gempa bumi yang melanda Taiwan pada tanggal 21 September 1999 tidak banyak mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi Taiwan. Tidak terpengaruhinya pertumbuhan ekonomi makro negara Taiwan dapat terlihat dari Tabel 1 yang menggambarkan perbandingan pertumbuhan rata-rata ekonomi dibeberapa negara di Asia. Taiwan berdasarkan Table tersebut menunjukan peningkatan yang stabil dibandingkan negara Asia lainnya yaitu pertumbuhan ekonomi dari 4,8% di tahun 1998 menjadi 5,3% di tahun 1999 dan meningkat menjadi 6,7% di tahun 2000. Persentase kenaikan pertumbuhan ekonomi terlihat jelas pada periode tahun 1999 – 2000 yaitu sebesar 1,4% dibandingkan dengan periode sebelumnya  (1998- 1999 ) yaitu hanya sebesar 0,5%. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Taiwan tidak banyak  terpengaruh oleh krisis dan juga oleh gempa bumi yang melanda Taiwan di tahun 1999. 
UKM di Taiwan pada bulan Mei 2000 didefinisikan sebagai usaha dalam bidang manufaktur, konstruksi dan pertambangan yang memiliki modal tidak lebih dari 80 juta $ NT atau mempunyai jumlah pekerja tidak melebihi dari 200 orang. Sedangkan definisi UKM dalam bidang perdagangan, transportasi dan jasa lainnya adalah usaha yang memiliki modal tidak lebih dari 100 juta $ NT dengan jumlah tenaga kerja tidak melebihi 50 orang.  
Meskipun terjadi perubahan-perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi perekonomian di Taiwan, kinerja UKM Taiwan malah menunjukkan pertumbuhan yang positif pada tahun 1999, terutama dalam hal pertumbuhan jumlah UKM-nya yaitu 1.060.738 UKM (97,73% dari total 1.085.430 usaha dan persentase peningkatannya 1,49%), jumlah tenaga kerjanya 7.344.000 orang (total tenaga kerja 9.668.000 orang dan persentase peningkatannya 0,04%)  dan jumlah pajak pertambahan nilai yang dibayarkan (persentase peningkatannya 3,33%) serta jumlah penjualan domestik yang terus meningkat.  Dilihat dari faktor tenaga kerja di Taiwan pada tahun 1999, usia pekerja UKM yang terbesar adalah rata-rata antara 25 tahun sampai dengan 55 tahun.
Perbedaan jenis kelamin di UKM lebih besar dibandingkan dengan usaha besar. Begitu pula halnya dengan latar belakang pendidikan, pekerja UKM pada umumnya adalah berpendidikan atau paling tinggi lulus sekolah menengah (SMU). Oleh karenanya gaji pekerja UKM umumnya lebih rendah dibandingkan dengan gaji pekerja pada usaha besar, walaupun perbedaannya tidak terlalu besar pada pekerja yang baru. Selain itu juga UKM memiliki biaya personil yang lebih tinggi dibandingkan dengan usaha besar.  Dengan berkembangnya era ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi dan teknologi internet dalam bidang ekonomi, strategi pemasaran UKM juga mengalami perubahan yang drastis yang berusaha untuk secara terus menerus melakukan operasionalisasi dan berkompetisi.
Keunggulan kompetitif dari UKM Taiwan adalah kuatnya semangat kewirausahawan dan kemauan untuk berubah (willingness to change), serta fondasi yang kuat untuk melakukan kolaborasi jaringan produksi pada industri-industri tradisional dan peningkatan kualitas jiwa kewirausahawan pada sektor yang menggunakan high technology. Namun kelemahannya adalah berlanjutnya kekurangan sumber daya, inefisiensi produksi dan pemasaran produk serta pelaksanaan penelitian dan pengembangan (R&D). Hasil survey menunjukan bahwa strategi pemasaran UKM perlu ditekankan pada: 
1. Meningkatkan  produktivitas pemasaran 
2. Memasarkan produk-produk baru 
3. Menciptakan corporate image 
4. Memperkuat after sales service

 Perusahaan dan UKM yang baru dibentuk berdasarkan statistik menunjukan tingkat efisiensi yang tinggi dalam penggunaan modal dibandingkan  perusahan dan UKM lama. Untuk membangun lingkungan yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya usaha baru, pemerintah Taiwan telah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti, Youth Enterprise Loans Scheme, Venture Capital Scheme, incubators, dan lain-lain. Namun, UKM masih membutuhkan koordinasi yang lebih baik pada tahap permulaan pembentukan usaha yang berupa penyediaan dukungan.  UKM dalam penerapan penggunaan e-commerce lebih sedikit dibanding dengan usaha besar. Oleh karena itu, strategi promosi UKM dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan e-commerce di Taiwan meliputi: penguatan infrastruktur dasar e-commerce, mempercepat peningkatan bakat e- commerce, dan merangsang pertumbuhan e-commerce.    
Peran UKM dalam ekonomi Taiwan berubah dari sebagai usaha yang mengekspor produk akhir menjadi usaha yang memasok komponen ke usaha besar. Hal ini dikarenakan struktur industri yang terus meningkat ke arah industri yang menggunakan high technology. 

 Konsep Kebijakan Pengembangan UKM di Taiwan

Pemerintah Taiwan melakukan pengembangan UKM secara terencana dan konsisten melalui upaya-upaya pemberdayaan UKM dengan memperhatikan pusat dan kompetisi bisnisnya, membangun jaringan kerja UKM yang kokoh, membantu UKM menjadi lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan, dan mempertinggi kemampuan dan akses UKM untuk memasuki pasar global dan internasional dengan cara joint venture, kerjasama teknik dan aliansi strategis.  Taiwan mempunyai suatu sistem yang dikenal sebagai 10 (sepuluh) sistem program. Sistem program ini digunakan sebagai pedoman dalam rangka   membantu pengembangan UKM Taiwan. Kesepuluh sistem program ini adalah:
(1) Sistem keuangan
(2) Sistem manajemen
(3) Sistem manajemen informasi
(4) Sistem teknologi produksi
(5) Sistem penelitian dan pengembangan
(6) Sistem keselamatan industry
(7) Sistem kontrol polusi
(8) Sistem marketing
(9) Sistem kerjasama yang saling menguntungkan dan
    (10)Sistem peningkatan kualitas. 
Kesepuluh sistem ini membentuk suatu jaringan pembinaan UKM dan bersama dengan Small Medium Enterprise Administration (SMEA) yang bertanggung jawab terhadap pengkoordinasian kegiatan, menyediakan informasi, bimbingan jangka pendek, bimbingan individu, bimbingan kepada perusahaan, dan demonstrasi presentasi dan lain- lain yang berfungsi sebagai pendorong bagi UKM untuk terus berkembang. Pada tahun 2000 sistem ini telah menerapkan sekitar 100 rencana bimbingan yang membimbing lebih dari 1000 UKM.  Selain sepuluh sistem program tersebut pemerintah Taiwan juga memiliki SME Development Fund (SMEDF) yang menyediakan pembiayaan proyek  dan juga pemberian bantuan kepada UKM dalam penggalangan modal awal dan pembentukan inkubator dan lain sebagainya.
 Pemerintah Taiwan melalui SMEA mendirikan Instant  Solution Center (ISC) pada bulan Mei 1996. Pembentukan ISC ini adalah untuk memberikan bantuan bagi pertanyaan dan permintaan dari UKM. Selama 4 tahun ISC telah membantu sekitar 7000 UKM dan sekitar 70%   masalah yang dihadapi UKM dapat terselesaikan. Masalah umum yang dihadapi UKM adalah masalah keuangan, pinjaman, hutang, pajak, perlindungan pemasaran dan teknologi. Namun yang paling dominan adalah masalah keuangan.  SME Service Center (SMESC) yang dibentuk di Taipei dan beberapa kota lainnya oleh SMEA memiliki peran penting dalam membantu pengembangan UKM di Taiwan melalui training, seminar dan bimbingan. Sudah sekitar 6000 seminar yang dihadiri 400.000 orang dan SMESC juga telah menerima sekitar 200.000 telpon dan telah menyerahkan sekitar 20.000 kasus ke instansi terkait serta telah mengirimkan ahli untuk melayani masalah di lokasi UKM sekitar 60.000 kasus.
Selain itu SMESC telah mengunjungi sekitar 20.000 UKM dan menyediakan informasi lebih dari 6.000.000 informasi.   Selain itu pemerintah Taiwan berusaha dengan sekuat tenaga membantu tenaga kerja UKM yang meliputi sekitar 78,25% dari seluruh tenaga kerja di Taiwan  UKM dalam hal meningkatkan kualitasnya dengan mendirikan SME Training Center (SMETC) beberapa tahun lalu. SMETC melaksanakan 300 pelatihan dengan peserta sekitar 20.000 orang pada tahun 1999. SMETC mengadakan kegiatan lifelong learning dan learning passport bagi UKM dan sekitar 5.000 UKM sudah mendapatkan lifelong learning passport.
Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja UKM pemerintah melaksanakan promosi pelatihan seminar dan program belajar jarak jauh. Program ini dilaksanakan oleh asosiasi UKM yang bekerjasama dengan beberapa universitas, akademi dan lembaga penelitian serta dengan Business Administration Consultants Association, SMESC, KADIN dan KADINDA. Program ini telah memperkuat berbagai aspek pelatihan yang dibutuhkan oleh UKM. Pada tahun 1999, telah diadakan sekitar 500 seminar dengan dihadiri oleh sekitar 55.000 peserta.  Sealin itu, fasilitas untuk program belajar jarak jauh (PBJJ) yaitu video conferencing telah dibangun di sebelah utara, selatan dan pusat Taiwan sehingga dapat dilaksanakan secara simultan di ketiga daerah tersebut yang menekankan untuk memperkuat pelatihan UKM dalam bidang manajemen, keuangan dan akunting, IT dan kepegawaian.
Sekitar 40 PBJJ telah dilaksanakan pada tahun 1999 dengan peserta sejumlah 6.000 orang. Pendirian the SME Service Network (SMESN) oleh pemerintah Taiwan ditujukan untuk menyediakan layanan kepada UKM daerah dan masyarakat daerah dalam menjalin kerjasama dan memperluas jaringan kerja antar UKM di daerah. Selain itu pemerintah juga memperkuat image bagi UKM di daerah, misalnya industri sepatu kota Sanchong, industri keramik kota Miaoli dan juga penyedian bimbingan kepada industri lokal yang mempunyai karakteristik khusus seperi daerah pariwisata di Lishan, daerah plesiran di Taichung, industri garmen  di Shalu, industri batu bata di Huatan dan Changhua, industri bambu di Chushan dan Nantou, industri tradisional keramik di Nantou dan industri anggrek di Pingtung. 
SMESN membantu UKM dalam bidang pengembangan produk, pembentukan aliansi strategik, diagnosa perusahaan, pelatihan pegawai, pelaksanaan pameran, promosi penjualan produk dan lain sebagainya. Pembentukan kelima service team yaitu Commercial District Upgrading and Reconstruction Service Team, Export Promotion Service Team, Management Assistance Service Team, Manufacturing Industry Technology Upgrading Service Team  (MITUST) dan Internet Promotion Service Team yang diprakarsai oleh departemen perekonomian adalah bertujuan untuk membantu secara aktif UKM dalam meningkatkan kegiatan produksi UKM, memberikan bantuan penekanan yang sama terhadap tujuan jangka panjang dan jangka pendek serta memberikan pemecahan masalah yang dihadapi UKM sampai ke akar-akarnya. Sampai bulan Mei 2000 tercatat bahwa team tersebut telah memberikan bantuan bimbingan dan diagnosa keuangan perusahaan kepada 100 UKM, membantu 50 UKM yang mengalami kesulitan dalam hal sistem perencanaan keuangan dan akuntansi, memberikan dignosa manajemen kepada 500 UKM dan membimbing 120 UKM. Selain itu, pemerintah Taiwan juga telah menyediakan program bantuan keuangan bagi UKM. Program yang pertama adalah SME Credit Guarantee Fund (SMECGF).  Skim kredit ini didukung oleh pemerintah dan perbankan Taiwan dan merupakan alat untuk mendapatkan bantuan keuangan bagi UKM Taiwan. Skim ini menyediakan jaminan kredit bagi UKM yang memiliki potensi berkembang yang kuat namun tidak ada memiliki cukup kolateral (agunan). Skim ini membagi resiko dengan institusi keuangan sehingga skim kredit ini dapat meyakinkan institusi keuangan untuk memberikan pinjaman kepada UKM tersebut dengan mudah. Namun skim kredit ini memiliki banyak kendala pada saat ini, seperti sistematisasi sumber pendanaan, kebutuhan untuk meningkatkan kualitas kredit, dan kebutuhan untuk mencapai keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Untuk memaksimalkan peran SMECGF, maka SMECGF mencari jalan untuk mengembangkan sumber pendapatan yang baru dan juga berusaha untuk memaksimalkan penggunaan dananya serta  mendorong UKM yang sudah dibantu dan berhasil memberikan kontribusi kepada SMECGF.  Program bantuan keuangan yang kedua adalah Case Specifics Loans for SME (CSLSME). Dalam hal ini perbankan dan institusi keuangan Taiwan mendukung usaha pengembangan UKM melalui program penyedian pinjaman untuk kasus-kasus yang spesial dengan tujuan pengembangan tertentu.
Program bantuan keuangan yang ketiga adalah the mutual guarantee system (MGS). The mutual guarantee fund (MGF) dibentuk pada bulan Agustus 1997 dan ditujukan untuk membentuk formasi bantuan lingkar yang saling menguntungkan (mutual assitance circles - MAC) melalui bantuan, kepercayaan, pembagian resiko bersama yang saling menguntungkan antar UKM. MGS dan MGF dan para anggota dapat memperoleh pendanaan dari bank melalui jaminan bersama. Jaminan lainnya dapat diperoleh dari perusahaan asuransi yang digunakan untuk meningkatkan besarnya pinjaman atau untuk membantu UKM mendapatkan pinjaman dari bank.  Pada bulan Juni 1998, MGF telah mengoperasikan 12 model bantuan lingkar. Setiap lingkar mempunyai 12-15 UKM sehingga mencapai lebih dari 160 UKM yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. MGF juga telah mencari alternatif solusi yang dapat membantu UKM meningkatkan sistem komputerisasinya. Pada bulan November 1998, MGF telah membuat MGS yang tidak memakai jaminan asuransi. Pada akhir bulan Mei 2000, sekitar 648 UKM telah membentuk 57 MAC and mendapatkan pinjaman sejumlah 3,4 milyar $NT. Untuk mengantisipasi perubahan dunia yang cepat, pemerintah Taiwan telah mengembangkan the National Construction Plan for the 21 Century.
Perencanaan ini digunakan sebagai pedoman bagi kebijakan pemerintah. Selain itu kebijakan UKM merupakan elemen penting dalam kebijakan ekonomi Taiwan dan juga merupakan acuan tugas bagi para pemimpin untuk mensukseskan visi Taiwan yaitu abad 21 ini adalah abad UKM. Kebijakan pengembangan UKM di Taiwan dikoordinir oleh menteri ekonomi Taiwan. Menteri ekonomi inilah yang memberikan bantuan dan bimbingan kepada UKM agar tumbuh mandiri
Untuk mencapai tujuan tersebut   menteri ekonomi Taiwan membantu dan mendorong UKM dengan kegiatan sebagai berikut:  
  1. Penelitian dan pengembangan pasar (market research and development) meliputi penyediaan jasa informasi, penciptaan nama produk yang eksklusif, pengaturan jaringan usaha dan pengembangan pasar potensial.
  2. Rasionalisasi kelanjutan pelaksanaan usaha meliputi 1). penelitian dan pengembangan produk baru. 2). modernisasi dan renovasi fasilitas produksi dan peningkatan teknologi produksi. 3). peningkatan metode manajemen usaha. 4). ekspansi pasar dan penerimaan informasi yang dibutuhkan. 5). perubahan dan penyesuaian bidang usaha. 6). penerimaan sumber daya dan pengetahuan teknis untuk operasionalisasi usaha.
  3. Promosi keuntungan bersama (mutual cooperation) meliputi 1). amalgamasi usaha perdagangan vertikal dan pengembangan dan promosi sistem satellite factory. 2). amalgamasi usaha perdagangan horizontal dan pengembangan dan promosi produksi bersama dan sistem pemasaran. 3). Dana mutual atau usaha koperasi. 4). kerjasama teknis dan pengembangan teknologi. 5). pengadaan barang, dan, 6). pembangunan sasaran pemasaran yang strategis.
  4. Perlindungan faktor produksi dan penemuan teknologi meliputi 1). memformasikan dan mengakumulasikan modal usaha. 2). mengakomodasi modal usaha. 3). penetapan tanah, pembangunan kantor, pengadaan peralatan, lokasi usaha dan informasi usaha. 4). pendidikan dan pelatihan pegawai serta peningkatan produktifitas pegawai. 5). melindungi sumber bahan dasar pertanian dan industri serta pengetahuan teknis. 6). membantu UKM mendapatkan dana dari pasar modal. 7). meningkatkan jasa layanan dan keterampilan teknis
  5. Pendidikan dan pelatihan pegawai yang kompeten
  6. Pengembangan pendanaan UKM, meliputi 1). membiayai pengeluaran operasional untuk melaksanakan perencanaan. 2). berpartisipasi dalam proyek investasi dan pengembangan atau menyediakan jaminan keuangan bekerjasama dengan lembaga keuangan. 3). menanamkan investasi dalam UKM atau menyediakan dukungan dana bagi UKM. Dana pembangunan UKM didapat dari beberapa sumber berikut ini:  a. dari anggaran belanja tahunan pemerintah pusat  b. dana khusus c. sumbangan (donasi) dari individu atau kelompok, atau organisasi publik maupun swasta. d. bunga bank yang berasal dari dana UKM. e. Dan penerimaan lainnya yang berhubungan dengan pengembangan UKM.


No comments:

Post a Comment

download,pdf,agribisnis,ppt,studi,kasus,perbankan,kelayakan,skripsi,pkl