1. Rencana
produksi
Jumlah ouput (barang) yang akan diproduksi pada usaha
café kami terkait dengan:
a. Permintaan
Sebelum
café dibuka, semua pengurus putih telah membuat perencanaan mulai dari konsep
ruang pengolahan, ruang saji/service area hingga membuat menu makanan dan
minuman yang akan menjadi favorit tamu. Para pengurus merencanakan serta
meramalkan makanan yang paling banyak terjual. Jumlah
makanan atau minuman yang akan diproduksi oleh café kami tergantung kepada
jumlah permintaan. Jika permintaan sedikit maka jumlpah produksi sedikit pula
begitu juga sebaliknya jika permintaan banyak maka jumlah produksi akan
ditingkatkan. Contoh: produksi pada hari senin-jumat (80 porsi/hari) akan lebih sedikit
dibandingkan dengan hari sabtu-minggu (150 porsi/hari). Hal ini dikarenakan
jika hari libur banyak pengunjung atau konsumen yang datang ke café. Seiring dengan berjalannya café kami, maka café
ini akan sering mengganti menu supaya
tamu tidak merasa jenuh dengan menu-menu kesehariannya.
b. Kapasitas
mesin
Kapasitas mesin merupakan faktor yang
menentukan jumlah makanan atau minuman yang akan diproduksi. Semakin cepat mesin (blender, oven) bekerja
semakin banyak makanan atau minuman yang diproduksi sehingga ketika pengunjung
atau konsumen datang secara bersamaan maka makanan dan minuman semakin cepat
disajikan sehingga konsumen tidak terlalu lama menunggu.
c. Suplai
bahan baku
Pengadaan
bahan baku dilakukan setiap hari, adapun proses pengadaan bahan di Cafe kami
ialah Koki membuat laporan tentang bahan apa saja yang akan dibeli beserta
jumlahnya, begitu juga dengan barang yang ada di service area. Sistem
pembelanjaannya dilakukan setiap hari, agar kualitas bahannya tetap baik,
selain itu juga pembeliannya juga tidak terlalu banyak. Sistem pembelanjaan ini
adalah sistem secara langsung. Pembelian bahan-bahan Cafe dibeli di pasar
maupun di mini market. Bahan baku utama yang diperlukan adalah
berbagai jenis buah-buahan yang segar untuk jenis juice, ice cream, pudding
fruit’s tart dan lain-lain. Semua bahan baku untuk makan dan minuman dipilih
yang berkualitas tinggi dalam arti tidak kadaluarsa. Jika penyuplai bahan baku
buahan segar tidak ada atau bahan baku yang akan disuplai tidak ada maka akan
mengurangi jumlah minuman yang akan dihasilkan. Contoh: Pada jus mangga, jus
mangga akan diproduksi jika ada musim buah mangga sebab buah mangga adalah buah
musiman sehingga produksi jus mangga pun dilakukan pada saat musim buah mangga
karena tidak ada penyuplai buah mangga. Apa bila buah mangga ada, namun
kualitasnya tidak seperti pada saat musim buah mangga.
d. Modal
Kerja
Modal merupakan hal yang utama dalam
menentukan jumlah produksi. Jika permintaan banyak akan tetapi modal sedikit
atau tidak mencukupi maka permintaan terhadap produk tersebut tidak akan
terpenuhi.
e. Peraturan
pemerintah dan ketentuan teknis lainnya yang juga berperan dalam perencanaan
jumlah produksi
Dimensi kualitas produk meliputi :
a.
Performance, berkaitan dengan aspek
fungsional (kegunaan/manfaat dasar) suatu
barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan
b. Features, yaitu aspek performansi (kinerja) yang berguna untuk menambah
fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
c. Reliability, berkaitan dengan kemungkinan
suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode
waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
d. Conformance, berkaitan dengan tingkat
kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
pada keinginan pelanggan.
e.
Durability, yaitu suatu refleksi umur
ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.
f. Serviceability, yaitu karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam memberikan
layanan untuk perbaikan barang.
g. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif
mengenai nilai - nilai estetika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
h.
Fit and
finish, suatu sifat subyektif, berkaitan dengan
perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang
berkualitas
2. TEKNOLOGI
3.
TENAGA TEKNIS
Tenaga kerja yang dibutuhkan selain pemilik adalah sebanyak
18 orang. Pemilik masing-masing sebagai manager operasional dan manager
keuangan. Untuk menjalankan operasi harian, karyawan café dibagi menjadi dua
yaitu bagian dapur dan café. Karyawan dapur terdiri dari 2 orang koki dan 4
orang asisten koki. Sedangkan bagian café terdiri dari 2 orang kasir, 3 orang
waiter, 3 orang waitters dan 4 orang cleaning. Semua karyawan bekerja secara
shift.
Untuk tenaga kerja yang baru
akan melalui masa percobaan terlabih dahulu selama 3 bulan. Tenaga kerja yang
dibutuhkan pada café kami berdasarkan tingkat keahlian:
Untuk Koki
·
Minimum
lulusan SMK Tata Boga
·
Mempunyai pengalaman
kerja kurang lebih 3 tahun bekerja sesuai bidangnya
·
Mempunyai
kemampuan untuk berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan hidangan yang
berselera tinggi
·
Mudah
mengerti dalam membaca resep
Asisten Koki
·
Minimum
lulusan SMK Tata Boga
·
Mempunyai pengalaman
kerja kurang lebih 2 tahun bekerja sesuai bidangnya
·
Mempunyai
kemampuan untuk berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan hidangan yang
berselera tinggi
·
Mudah
mengerti dalam membaca resep
·
Cekatan dan
mampu bekerjasama
Untuk waiter,
waitters, cleaning service dan kasir
·
Minimum
lulusan SMU
·
Cekatan/ ahli
dalam bidangnya
·
Mempunyai
pengalaman dalam bidang nya masing-masing
·
Berkepribadian
menarik
·
Jujur dan
bertanggungjawab
4.
PERENCANAAN
TEKNOLOGI
- Tingkatan
teknologi yang akan digunakan
(intensif, ekstensif/tradisonal,
tradisional plus, dll). Perencana harus
mencari tahu dan memahami tipologi tingkatan teknologi berdasarkan kelompok
industri (pertanian, perikanan, peternakan, dll)
-
Pengadaan
teknologi (dimiliki sendiri, membeli, atau menyewa)
5.
BAHAN
BAKU
Bahan baku adalah
semua bahan yang masuk ke dalam
proses produksi secara langsung. Faktor yg
mempengaruhi supply bahan baku
yaitu :
•
Sediaan bahan baku
•
Kualitas bahan baku
•
Harga bahan
baku
•
Transportasi
bahan baku
•
Jalur
pengadaan bahan baku
•
Faktor-faktor
non ekonomis
•
transportasi,
•
jalur pengadaan,
•
jaringan pasar
•
Faktor-faktor nonekonomis (gangguan alam, kebijaksanaan pemerintah,
hubungan antarnegara)
•
Perencanan bahan baku meliputi:
•
Jenis bahan baku (langsung dan tidak langsung, atau bahan baku utama dan
pendukung)
•
Kuantitas bahan baku
•
Kualitas bahan baku
•
Persediaan bahan baku
•
Kemungkinan penggunaan jenis bahan baku lain
6. PERENCANAAN LOKASI DAN TATA LETAK
•
Buat
gambar/denah lokasi dan lay out (tata letak) komponen alat dan
alur proses produksinya, sehingga efisiensi alur proses produksi dari awal
hingga akhir terlihat dengan jelas.
7. PROSES PRODUKSI
· Sebelum
café di buka, belanja dilakukan oleh karyawan pada pukul 04.30 pagi. Merapikan
dan menyimpan bahan baku pada tempatnya.
Tiga orang terdiri dari 1 koki dan 2 asistennya menyiapkan makanan yang akan
di olah dan membersihkan dapur.
· Operasional. Pada
saat konsumen datang, waiter menghampiri serta mengucapkan salam kepada
pengunjung kemudian menanyakan terlebih dahulu kepada konsumen untuk makan di
tempat atau dibawa pulang. Jika konsumen memesan untuk dibawa pulang, maka
konsumen dapat memesan langsung di kasir atau pelayan dan apabila konsumen ingin
makan di tempat konsumen dipersilahkan duduk kemudian diberikan daftar menu
serta mencatat pesanan konsumen. Waiter dengan senang hati akan meemberikan
bantuan kepada konsumen, jika ada yang
kurang mengerti tentang menu-menu yang ada.
· Untuk pencatatan, nota terdiri dari kertas
NRC rangkap 2 dimana nota tembusan oleh pelayan akan diberikan ke bagian dapur
dan nota asli diberikan ke kasir untuk pembayaran. Bagian dapur dan kasir
sama-sama memiliki bukti pesanan agar mudah dikontrol.
·
Waiter mengantarkan pesanan ditambah dengan
memberikan segelas air putih kepada konsumen.
· Bila konsumen telah selesai menikmati
hidangan dan ingin membayar, maka ia dapat memanggil waiter untuk meminta nota
pembayaran. Waiter akan menunjukkan jumlah yang harus dibayar dari nota pesanan
yang asli, dimana nota tersebut akan diberikan ke kasir dan kasir akan
memberikan nota pembayaran lunas kepada konsumen. Konsumen juga dapat
membayarnya langsung ke kasir. Pelayanan diatur sebaik mungkin, dimana setiap
pesanan konsumen akan disajikan secepatnya sehingga tidak membuat konsumen
menunggu terlalu lama.
·
Pada
saat tutup. Karyawan Menyimpan bahan–bahan setengah jadi serta merapikan dan
membersihkan meja kerja dan dapur.
8. PRAKIRAAN WAKTU DAN SIKLUS PRODUKSI
• Jelaskan
berapa lama periode produksi dilakukan,
mulai dari persiapan hingga panen atau output siap dipasarkan.
• Buat
pola/tabel siklus produksi yang terjadi dalam satu periode produksi (musim
tanam) untuk jangka waktu 1 tahun atau 2 tahun. Jika
siklus produksi tsb memiliki pola yang sama setiap tahun, tidak perlu
dibuat pola siklus untuk 5 atau 10 tahun ke depan (sesuai umur proyek), tetapi tetap diberi penjelasan
.
• Jika pola
siklus produksi dalam satu tahun bervariasi, maka perlu dibuat pola siklus produksi
tsb untuk beberapa tahun atau sesuai umur proyek yang direncanakan.
•
Untuk usaha
jasa, buat siklus kegiatan usahanya sesuai dengan aktivitas yang dilakukan
dalam mengelola usaha jasa tsb, sesuai dengan umur proyek yang direncanakan.
Siklus produksi berisi informasi mengenai :
•
Jenis dan tahapan kegiatan
produksi secara lengkap
•
Waktu
(durasi) masing-masing tahapan
•
Ukuran
•
Umur
•
Jumlah
produksi,
•
Musim, dll
tergantung kebutuhan dan desain yang
dibuat oleh penyusun perencanaan bisnis.
9. INDIKATOR TEKNIS
Dalam
merencanakan produksi diperlukan beberapa unsur pendukung yang turut menentukan
keberhasilan kegiatan produksi, misalnya standar informasi, standar mutu (SNI,
ISO), demikian pula dengan standar teknis produksi lainnya. Indikator
teknis juga dapat digunakan untuk merencanakan output produksi yang akan dijual di pasar. Dalam hal ini
produk café kami akan didaftarkan kepada departemen kesehatan maupun
pendaftaran label halal sehingga konsumen yakin dan percaya pada produk café
kami berkualitas dan terjamin kehalalanya.
riba..
ReplyDelete